Oleh : Hernik Nurdaheni, S.Pd
Secara profesional guru bertanggung jawab atas keberhasilan
para siswanya menuju tujuan yang diharapkan. Tidak seorangpun guru
menginginkan siswanya gagal dalam meraih prestasi. Tidak ada guru yang
senang siswanya mengalami kegagalan. Kegagalan belajar siswa bukan cuma
kerugian bagi yang bersangkutan, tetapi juga kerugian bagi guru dan
orang tua. Berbekal ilmu, guru berdaya upaya agar tidak ada seorang
siswapun yang mengalami kegagalan dalam belajar. Salah satunya dengan
cara memberikan umpan balik dalam pembelajaran.
Umpan balik ialah komentar guru terhadap hasil pekerjaan siswa.
Komentar ini dapat dilakukan secara tertulis pada pekerjaannya atau
secara lisan, langsung kepada siswa yang bersangkutan. Selain dari guru,
umpan balik dapat juga diperoleh siswa dari temannya yang lain. Pada
prinsipnya, harus dapat meningkatkan proses pembelajaran. Dengan adanya
umpan balik diharapkan :
2) Pada waktu diskusi berlangsung, guru hendaknya melibatkan diri agar dapat mengetahui proses berpikir siswa dalam memahami suatu konsep.
3) Dari pajangan ( hasil karya siswa yang dipajang ), guru dapat melihat kekurangan dan kelemahan siswa. Kemudian guru memberikan komentar dan petunjuk untuk memperbaikinya. Mungkin juga komentar datang dari temannya.
Terhadap siswa yang melakukan kesalahan/ mendapat kesulitan, guru hendaknya membantu bagaimana memecahkan masalah yang dihadapi. Petunjuk ataupun saran dapat diberikan dalam bentuk lisan atau tulisan. Yang siswa merasakan bahwa pekerjaannya mendapat perhatian dari gurunya.
Terhadap hasil pekerjaan siswa, guru harus memberikan tanggapan bagaimana pendapatnya mengenai hasil tersebut dan saran atau komentar apa yang perlu disampaikan.
Dengan demikian, siswa akan terdorong untuk berusaha membuat yang lebih baik lagi. Usaha yang lebih baik lagi ialah hasil pekerjaan siswa yang dipajangkan digunakan sebagai alat bantu/ sumber pembelajaran. Siswa merasa bangga karena pekerjaannya dihargai dan ia akan berusaha lebih giat lagi untuk meningkatkan pekerjaannya.
- Siswa terangsang untuk lebih giat belajar karena pekerjaannya dihargai.
- Setelah siswa mendapaat saran atau komentar, para siswa paham akan kekurangan pada pekerjaannya dan segera berkeinginan memperbaikinya.
- Guru segera dapat melihat kekurangan perencanaan program dan pelaksanaan pembelajaran dirinya dan berusaha meningkatkan kemampuannya.
- a. Pada Hasil Tes (Ulangan)
- b. Di dalam kelas
- Waktu proses pembelajaran berlangsung, guru hendaknya mengamati kegiatan siswa. Pada saat ini umpan balik dapat dilakukan sebagai berikut :
2) Pada waktu diskusi berlangsung, guru hendaknya melibatkan diri agar dapat mengetahui proses berpikir siswa dalam memahami suatu konsep.
3) Dari pajangan ( hasil karya siswa yang dipajang ), guru dapat melihat kekurangan dan kelemahan siswa. Kemudian guru memberikan komentar dan petunjuk untuk memperbaikinya. Mungkin juga komentar datang dari temannya.
- d. Pada Pekerjaan Siswa
Terhadap siswa yang melakukan kesalahan/ mendapat kesulitan, guru hendaknya membantu bagaimana memecahkan masalah yang dihadapi. Petunjuk ataupun saran dapat diberikan dalam bentuk lisan atau tulisan. Yang siswa merasakan bahwa pekerjaannya mendapat perhatian dari gurunya.
Terhadap hasil pekerjaan siswa, guru harus memberikan tanggapan bagaimana pendapatnya mengenai hasil tersebut dan saran atau komentar apa yang perlu disampaikan.
Dengan demikian, siswa akan terdorong untuk berusaha membuat yang lebih baik lagi. Usaha yang lebih baik lagi ialah hasil pekerjaan siswa yang dipajangkan digunakan sebagai alat bantu/ sumber pembelajaran. Siswa merasa bangga karena pekerjaannya dihargai dan ia akan berusaha lebih giat lagi untuk meningkatkan pekerjaannya.
Hasil Tes sebagai Umpan Balik Siswa, Guru, dan Orang Tua.
Umpan Balik Umpan Balik
Umpan Balik
Siswa
|
Hasil Tes
|
Orang Tua
|
Umpan Balik
G u r u
|
- 1. Umpan Balik bagi Siswa
Setelah siswa melihat hasil tes yang selesai diperiksa guru dan
diberi komentar pada kertas pekerjaannya, mereka akan mengetahui
kekurangan yang ada padanya. Komentar yang diberikan akan mendorong
semangat siswa meningkatkan kemampuan, anak yang kurang menguasai suatu
bahan pembelajaran. Demikian pula, anak yang telah berhasil dalam
pelajarannya akan berusaha mempertahankan prestasinya, bahkan
meningkatkannya. Sangat diharapkan agar komentar yang diberikan oleh
guru tidak mengakibatkan patahnya semangat siswa, melainkan sebaliknya
harus mampu mendorong semangat siswa.
Contoh umpan balik yang mematahkan semangat siswa :
- “Nilaimu sangat jelek!
- Bagaimana cara belajarmu?
- Berusahalah untuk maju!”
- “Hasil ulanganmu buruk!
- Lihatlah nilai temanmu, semua baik.
- Belajar lebih giat!”
Contoh umpan balik yang mendorong semangat siswa :
- “Beberapa pertanyaan telah kau jawab dengan baik dan betul, hanya beberapa jawaban lainnya masih belum tepat. Coba usahakan agar lebih baik.”
- “Nilai ulanganmu akan lebih baik kalau nomor… Ayo, perbaiki pada ulangan yang akan datang.”
- 2. Umpan Balik bagi Guru
Dengan melihat hasil pekerjaan siswa dan mengingat-ingat kembali
kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung, mungkin akan timbul
beberapa pertanyaan sebagai berikut :
- Apakah bahan pembelajaran itu tidak terlalu berat bagi siswa?
- Apakah siswa menggunakan alat bantu pembelajaran yang cukup?
- Apakah waktu kelompok berjalan dengan baik?
- Apakah bahan pembelajaran itu sudah dikuasai siswa?
Setelah guru menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut dengan jujur, maka dapatlah
Ditemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan/ ketidakberhasilan
proses pembelajaran dan sekaligus ditemukan jalan untuk mengatasinya
jika proses pembelajaran tersebut kurang berhasil. Apabila guru tidak
menemukan sendiri cara pemecahannya, maka segeralah minta tolong kepada
teman guru, kepala sekolah, pengawas atau membawa masalah itu ke
kelompok kerja guru (KKG) .
- 3. Umpan Balik bagi Orang Tua
Untuk mendorong kemajuan siswa, bantuan orang tua dan
saudara-saudaranya di rumah sangatlah penting. Setelah melihat umpan
balik dari guru yang tertera pada pekerjaan siswa, orang tua dapat
memperkirakan kemampuan anaknya. Karena itu, segala pekerjaan siswa
harus diketahui oleh orang tuanya. Untuk pengontrolan, setelah
ditandatangani oleh orang tua, pekerjaan itu harus di kembalikan lagi
pada sekolah.
Mungkin saja orang tua atau saudara-saudaranya tidak dapat membantu
siswa secara langsung. Akan tetapi, meraka dapat mencari jalan keluar.
Misalnya menyuruh anaknya belajar dengan temannya yang lebih pandai.
Orang tua mana yang tidak menginginkan anaknya maju?
Dengan demikian, semua pihak baik anak sendiri, temannya, guru,
maupun orang tua, dan saudara-saudaranya berusaha mendorong kemajuan dan
peningkatan hasil belajar siswa. SEMOGA
artikelnya sangat membantu, referensinya dari mana yaa? saya membutuhkan
BalasHapus