Proses pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi
cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, tetapi
kegiatan mengajar yang berpura-pura. Metode yang biasanya dilakukan oleh
siswa kelas tinggi di SD ini dapat digunakan dalam pembelajaran
kelompok. Dalam metode ini siswa diajak untuk memerankan beberapa
perilaku yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Jenis-jenis metode simulasi:
1. Kemampuan guru yang perlu diperhatikan agar metode simulasi berjalan dengan baik:
Jenis-jenis metode simulasi:
- Bermain peran (role playing). Dalam proses pembelajarannya mengutamakan pola permainan dalam bentuk dramatisasi. Simulasi ini menitikberatkan agar siswa dapat mengingat.
- Sosiodrama, merupakan pembelajaran yang dilakukan oleh kelompok untuk melakukan aktifitas belajar memecahkan masalah individu sebagai makhluk sosial.
- Permainan simulasi (simulation games). Dalam pembelajarannya siswa bermain peran sesuai dengan peran yang diberikan kepadanya.
- Banyak digunakan pada pembelajaran IPS, PKN, dan Pendidikan Agama.
- Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi.
- Lebih banyak menuntut aktivitas siswa.
- Dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis kontekstual.
- Mengembangkan kemampuan siswa bermain peran.
- Siswa akan menguasai konsep dan keterampilan intelektual, sosial dan motorik dalam bidang yang dipelajarinya.
- Siswa mampu belajar melalui situasi tiruan dengan sistem umpan balik.
- Menetapkan topik simulasi.
- Menetapkan kelompok dan topik yang akan dibahas.
- Guru mengawali simulasi dengan memberi petunjuk tentang prosedur, teknik, dan peran yang dimainkan.
- Mendiskusikan proses, peran, teknik, dan prosedur.
- Kesimpulan dan saran.
1. Kemampuan guru yang perlu diperhatikan agar metode simulasi berjalan dengan baik:
- Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur, dan peran yang akan dilakukan.
- Mamapu memberikan ilustrasi.
- Mampu menguasai peran yang dimaksud dalam simulasi.
- Mampu mengamati simulasi yang dilakukan siswa.
- Kondisi, minat, perhatian, dan motivasi siswa.
- Pemahaman terhadap pesan yang akan disimulasikan.
- Kemampuan berkomunikasi dan berperan.
- Siswa dapat beriteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok.
- Siswa terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga aktivitas siswa cukup tinggi,
- Membiasakan siswa memahami permasalahan sosial.
- Membina hubungan personal yang positif antar siswa dalam kelompok.
- Dapat membangkitkan imajinasi.
- Membina hubungan yang komunikatif dan bekerjasama dalam kelompok.
- Memerlukan waktu yang relatif lama.
- Sangat bergantung pada aktivitas siswa.
- Lebih cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar.
- Banyak siswa yang kurang menyukai metode ini.
0 komentar:
Posting Komentar