roses pembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru
untuk membantu proses terjadinya belajar pada diri siswa. Pembelajaran
harus dirancang dan dilaksanakan secara sistemik dan sistematis. Secara
umum prosedur pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
Namun sebelum melaksanakan kegiatan awal pembelajaran, ada satu
kegiatan lagi yang tak kalah penting yang harus dilakukan guru dalam
menempuh proses pembelajaran yaitu kegiatan pra-pembelajaran.
Kegiatan pra-pembelajaran atau disebut juga kegiatan pra-instruksional adalah kegiatan pendahuluan pembelajaran yang ditujukan agar siswa siap untuk mengikuti proses pelajaran.
Kegiatan pra-pembelajaran bersifat umum dan tidak berhubungan langsung dengan kompetensi atau materi yang akan dibahas dalam kegiatan inti. Usaha yang dapat dilakukan guru pada tahap pra-pembelajaran yaitu:
Kegiatan pra-pembelajaran atau disebut juga kegiatan pra-instruksional adalah kegiatan pendahuluan pembelajaran yang ditujukan agar siswa siap untuk mengikuti proses pelajaran.
Kegiatan pra-pembelajaran bersifat umum dan tidak berhubungan langsung dengan kompetensi atau materi yang akan dibahas dalam kegiatan inti. Usaha yang dapat dilakukan guru pada tahap pra-pembelajaran yaitu:
- Menunjukkan sikap yang menarik. Sikap guru di depan kelas dapat mempengaruhi kondisi belajar siswa. Guru harus memperlihatkan sikap yang menyenangkan agar siswa tidak merasa takut, tegang, ragu, dan akhirnya tidak siap untuk mengikuti proses pembelajaran. Kondisi yang menyenangkan ini harus diciptakan dari awal pembelajaran agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan penuh semangat dan percaya diri tanpa ada tekanan yang dapat menghambat kreatifitasnya.
- Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Alat dan fasilitas belajar di kelas harus ditata dan dipersiapkan dengan rapi untuk memudahkan aktifitas belajar siswa. Buku-buku, alat tulis, dan alat bantu belajar seperti alat peraga yang akan digunakan harus telah dipersiapkan terlebih dahulu. Mulailah dengan memberi salam kepada siswa dan berdoa sebelum memulai pembelajaran agar suasana betul-betul menjadi menyenangkan.
- Memeriksa kehadiran siswa. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh guru pada jam pertama pembelajaran. Guru tidak perlu memanggil satu persatu siswanya karena akan memakan waktu, cukup menanyakan siapa siswa yang tidak hadir kepada siswa yang hadir atau cukup melalui ketua kelas saja. Dengan selalu mengecek kehadiran, siswa akan termotivasi untuk disiplin dan membiasakan diri memberitahukan ketidakhadirannya kepada guru baik secara langsung maupun melalui teman.
- Menciptakan kesiapan belajar siswa. Kesiapan belajar siswa adalah salah satu prinsip belajar yang sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk menciptakan kesiapan belajar siswa antara lain:
- Membimbing dan membantu siswa dalam mennyiapkan fasilitas/sumber belajar yang diperlukan.
- Menunjukan minat dan semangat yang tinggi dalam mengajar.
- Mengontrol seluruh aktifitas siswa mulai dari awal sampai akhir pembelajaran.
- Menggunakan berbagai media pembelajaran.
- Menciptakan suasana belajar yang demokratis. Untuk menciptakan suasana ini guru harus membimbing siswa agar berani bertanya, berani menjawab, berani berpendapat, berani mengeluarkan ide, dan berani unjuk kerja. Suasana belajar yang demokratis seperti ini harus diciptakan dari awal pembelajaran dan berlanjut sampai akhir pembelajaran.
0 komentar:
Posting Komentar