Home » , » Metode Penyelidikan (Inquiry Methods)

Metode Penyelidikan (Inquiry Methods)

Posted by Kumpulan Catatan Nana Misnara on Selasa, 24 Februari 2015

Penyelidikan (inquiry) dapat diartikan sebagai memeriksa dengan teliti, mengusut dengan cermat (KBBI). Dalam konteks metode mengajar, inquiry pada dasarnya adalah cara meyadari apa yang telah dialami. Metode ini menuntut siswa aktif dalam kegiatan intelektual (berfikir), memproses pengalaman belajar menjadi sesuatu yang bermakna dalam kehidupan nyata dan dibiasakan untuk produktif, analitis, dan kritis.
Berikut ini adalah defenisi metode inquiry yang dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu:
  1. Metode inquiry adalah metode yang menempatkan siswa sebagai subyek belajar yang aktif dan mampu mengarahkannya untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar (Mulyasa, 2003).
  2. Menurut Suryosubroto (2002) metode inquiry merupakan perluasan dari proses discovery yang digunakan secara lebih mendalam. Ini berarti inqury mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi, misalnya merumuskan masalah, merancang eksperimen dan melaksanakan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan, dan sebagainya.
  3. Menurut Roestiyah (2001) metode inquiry adalah teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar, dimana guru membimbing siswa yang ditugaskan untuk meneliti suatu masalah dengan petunjuk dan langkah kegiatan yang jelas. langkah kegiatan tersebut antara lain membagi siswa menjadi beberapa kelompok; masing-masing kelompok mendapat tugas; siswa mempelajari, meneliti, atau membahas tugasnya; mendiskusikan hasil kerja di dalam kelompok; menyusun laporan; hasil laporan dilaporkan ke sidang pleno (menjadi diskusi kelas); merumuskan kesimpulan; dan melaksanakan tindak lanjut.
Langkah dan strategi metode inquiry menurut (Mulyasa, 2005):
a. Langkah-langkah dalam proses inquiry:
  1. Menyadarkan keingintahuan terhadap sesuatu.
  2. Mempradugakan suatu jawaban.
  3. Menarik kesimpulan.
  4. Membuat keputusan yang valid.
  5. Menjawab permasalahan yang didukung oleh bukti-bukti.
  6. Menggunakan kesimpulan untuk menganalisis data yang baru.
b. Strategi pelaksanaan inquiry:
  1. Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi yang akan diajarkan.
  2. Memberikan tugas kepada siswa untuk menjawab pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses pembelajaran yang dialami siswa.
  3. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin membingungkan siswa.
  4. Resitasi (hafalan) untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari sebelumnya
  5. Siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Keunggulan metode inquiry:
  1. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa.
  2. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep dasar ide-ide dengan lebih baik.
  3. Memaksimalkan ingatan siswa pada situasi belajar yang baru.
  4. Mendorong siswa agar berfikir dan bekerja secara mandiri, jujur, obyektif, terbuka dalam merumuskan hipotesanya.
  5. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.
  6. Pembelajaran lebih menggairahkan karena siswa diberi kebebasan untuk belajar sendiri.
  7. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
  8. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Kelemahan metode inquiry:
Selain keunggulan di atas terdapat kelemahan metode inquiry yang perlu diperhatikan guru yaitu:
  1. Selalu didominasi siswa yang lebih pintar.
  2. Tidak sesuai untuk kelas yang jumlah siswanya banyak.
  3. Memerlukan waktu yang relatif banyak (lama).
  4. Perlu persiapan yang benar-benar matang (siswa-guru).
  5. Memerlukan perhatian yang ekstra ketat dari guru.
Sumber bacaan: Martiningsin-online


0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Entri Populer

Mengenai Saya

Foto saya
Majalengka, Jawa Barat, Indonesia
.comment-content a {display: none;}