BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah merupakan pengetahuan mengenai
kejadian kejadian, peristiwa-peristiwa dan keadaan manusia di masa lampau dan
ada kaitannya dengan keadaan masa kini. Sejarah juga merupakan pengetahuan
tentang hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau, yang diperoleh
melalui penyelidikan dan analisis atau peristiwa-peristiwa masa lampau. Sejarah
peradaban Islam diartikan sebagai perekembangan atau kemajuan kebudayaan Islam
dalam perspektif sejarahnya, dan peradaban Islam. Dalam perspektif Islam,
manusia sebagai pelaku sekaligus pembuat peradaban memiliki kedudukan dan peran
inti. Kedudukan dan posisi manusia di kisahkan dalam Al Qur’an diantaranya:
manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna dan paling utama Allah
berfirman: Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut
mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan
kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk
yang Telah kami ciptakan. Pada bab selanjutnya pemakalah akan membahas tentang
metode mengajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) secara lebih rinci lagi. B.
Rumusan Masalah Rumusan masalah pada makalah ini meliputi : A. Apa yang
dimaksud dengan SKI ? B. Apa pentingnya belajar SKI ? C. Metode apa saja yang
bisa dipakai dalam mengajar SKI ? D. Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan
Dalam Penetapan Metode Yang Akan Digunakan dalam mengajar C. Tujuan Masalah
Tujuan masalah pada makalah ini meliputi : A. Untuk mengetahui pengertian SKI ?
B. Untuk mengetahui pentingnya belajar SKI ? C. Untuk mengetahui metode
mengajar SKI ? D. Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Penetapan Metode
Yang Akan Digunakan dalam mengajar BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian Metode
berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara
kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Jadi metode bisa juga berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pengertian sejarah secara etimologis berasal dari kata arab “syajarah” yang
mempunyai arti “pohon kehidupan” dan yang kita kenal didalam bahasa ilmiyah
yakni History, dan makna sehjarah mempunyai 2 konsep yaitu: pertama, konsep
sejarah yang memberikan pemahaman akan arti objektif tentang masa lampau.
Kedua, sejarah menunjukan maknanya yang subjektif, karena masa lampau tersebut
telah menjadi sebuah kisah atau cerita. Sejarah kebudayaan (peradaban) Islam
diartikan sebagai perekembangan atau kemajuan kebudayaan Islam dalam perspektif
sejarahnya, dan peradaban Islam mempunyai berbagai macam pengetian lain
diantaranya: pertama, sejarah peradaban Islam merupakan kemajuan dan tingkat
kecerdasan akal yang di hasilkan dalam satu periode kekuasaan Islam mulai dari
periode nabi Muhammad Saw sampai perkembangan kekuasaan Islam sekarang. Kedua,
sejarah peradaban Islam merupakan hasil hasil yang dicapai oleh ummat Islam
dalam lapangan kesustraan, ilmu pengetahuan dan kesenian. Ketiga, sejarah
perdaban Islam merupakan kemajuan politik atau kekuasaan Islam yang berperan
melindungi pandangan hidup Islam terutama dalam hubungannya dengan
ibadah-ibadah, penggunaan bahasa, dan kebiasaan hidup bermasyarakat. Sedangkan
SKI adalah singkatan dari Sejarah Kebudayaan Islam yang merupakan sebuah mata
pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk mengenal, memahami, menghayati
sejarah Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life)
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, keteladan, penggunaan
pengalaman dan pembiasaan. Berdasarkan pengertian di atas, maka metode
pengajaran SKI merupakan cara-cara yang ditempuh oleh para guru dalam pelajaran
SKI agar tujuan pelajaran SKI dapat tercapai. B. Pentingnya pelajaran Tarikh
atau SKI Adapribahasa yang mengatakan “bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghargai pahlawannya”. Atas dasar itulah betapa kedudukan sejarah amat
penting dalam suatu Negara dan agama. Selain itu nilai sejarah (history)
menjadi salah satu pondasi dasar dalam pembentukan pendidikan di suatu Negara
yang bertujuan untuk mengembang kan pendidikan secara optimal. Jadi dapat
disimpulkan betapa pentingnya pelajaran Tarikh dalam pendidikan formal untuk
menciptakan dan membangun generasi yang meneladani perjuangan dan pencapaian
para pahlawan islam dalam membela dan menyebarkan agama islam. C.Metode
Mengajar SKI Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat di perlukan oleh
para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat tergantung
pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru. Berbagai
macam metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru terhadap semua mata
pelajaran. Salah satunya adalah mata pelajaran SKI. Metode yang dapat digunakan
dalam mata pelajaran SKI diantaranya adalah: 1.Metode Ceramah. Metode ceramah
ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan melalui penuturan (penjelasan
lisan) oleh guru kepada siswa. Dalam metode ceramah proses belajar mengajar
yang dilaksanakan oleh guru umumnya didominasi dengan cara ceramah. Jadimelalui
metode ceramah ini guru menceritakan/menyampaikan kejadian-kejadian masa lampau
dan menjelaskan hikmah apa yang bisa diambil dari sejarah tersebut. 2.Metode
Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi yang
ada dalam pelajaran SKI. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi
yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi
tinggi. Pertanyaaan yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup
(pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka
(pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara
yang menarik. 3.Metode Diskusi Metode diskusi adalah suatu cara mengelola
pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis
sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai
menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan
menghasilkan suatu pemecahan masalah. 4.Metode Demonstrasi Metode demonstrasi
adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan
kepada siswa suatu proses, situasi, benda yang sedang dipelajari. Demontrasi
dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model, maupun
tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan. Demonstrasi akan menjadi aktif
jika dilakukan dengan baik oleh guru dan selanjutnya dilakukan oleh siswa.
Metoda ini dapat dilakukan untuk kegiatan yang alatnya terbatas tetapi akan
dilakukan terus-menerus dan berulang-ulang oleh siswa. 5. Metode Timeline
(Garis Waktu) Metode ini tergolong tepat untuk pembelajaran sejarah karena di
dalamnya termuat kronologi terjadinya peristiwa. Dengan metode ini, peserta
didik bisa melihat urutan kejadian dan akhirnya juga bisa menyimpulkan
hukum-hukum seperti sebab akibat dan bahkan bisa meramalkan apa yang akan
terjadi dengan bantuan penguasaan Timeline beserta rentetan peristiwanya.
Timeline dipakai untuk melihat perjalanan dan perkembangan satu kebudayaan oleh
karena itu dia bisa dibuat panjang atau hanya sekedar periode tertentu. Timeline
untuk sejarah kebudayaan Islam bisa dibuat mualai dari zaman Jahiliyah
menjelang Islam. hadir sampai pada saat ini; timeline juga hanya bisa dibuat
menggambarkan perjalanan peristiwa dalam satu kurun atau periode tertentu. Ini
adalah metode survey sejarah yang sangat baik karena peserta didik akan melihat
benang merah atau hubungan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya.
Langkah-langkah: a. Sampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik dalam pembelajaran hari itu. b. Tunjukkan pentingnya
mempelajari sejarah melalui timeline. c. Buat timeline dengan cara menarik
garis lurus horizontal dan menuliskan waktu tertentu dan beberapa kejadian
penting yang terjadi di dalamnya. Waktu berikutnya juga ditulis seperti cara
titik waktu pertama dan begitu terus sampai pada waktu tertentu yang sesuai
dengan materi pembelajaran. Berikut ini adalah dua contoh timeline yang dibuat
dengan cara yang sedikit berbeda pada masa nabi sampai menjelang hijrah.
Timeline yang pertama ditulis dengan format satu tahun satu peristiwa penting.
Timeline yang kedua memungkinkan satu tahun memuat banyak peristiwa penting
secara simultan d. Jelaskan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada
tahun-tahun tertentu dan menjelaskan hubungannya dari tahun ke tahun. e. Adakan
tanya jawab mengenai peristiwa-peristiwa dan hubungannya satu dengan yang lain.
f. Buat kesimpulan. g. Minta peserta didik untuk membuat timeline yang
berhubungan dengan mereka masing-masing mulai dari lahir sampai saat ini.
Pengembangan: 1. Guru bisa meminta peserta didik untuk mengisi tahun atau
peristiwa-peristiwa sejarah dari format timeline yang disediakan. Hal ini
sangat penting dipakai untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami
peristiwa sejarah dan bagaimana mereka mengakaitkan satu peristiwa dengan
lainnya. 2. Guru juga bisa meminta siswa membuat timeline untuk sejarah
keluarga masing-masing, mulai dari pernikahan orang tua sampai waktu sekarang.
Hal ini dimaksudkan untuk melatih ketrampilan berpikir sejarah yang kronologis.
Di samping itu, peserta didik juga bisa menghargai sejarah keluarga dan
dirinya. 6. Metode Concept Map (Peta Konsep) Peta konsep adalah cara yang
praktis untuk mendeskripsikan gagasan yang ada dalam benak. Nilai praktisnya
terletak pada kelenturan dan kemudahan pembuatannya. Guru bisa memanfaatkan
peta konsep untuk dijadikan sebagai metode penyampaian materi sejarah.
Penyampaian materi dengan peta konsep akan memudahkan siswa untuk mengikuti dan
memahami alur sejarah dan memahami secara menyeluruh. Peserta didik sendiri
nantinya yang akan membuat kaitan antara satu konsep dengan lainnya. Peta
konsep sangat tepat dipakai untuk pembelajaran sejarah karena banyak konsep
yang harus dikuasai oleh siswa untuk mengembangkan proses berpikir. Dengan peta
konsep, peserta didik tidak akan mengingat dan menghafal materi sejarah secara
verbatim, kata per-kata. Mereka punya kesempatan untuk membangun kata-kata
mereka sendiri untuk menjelaskan hubungan satu konsep dengan lainnya. Di
samping itu, Peta konsep bisa mengatasi hambatan verbal atau bahasa untuk
menyampaikan gagasannya dan dalam saat yang sama bisa mengembangkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi yang pada akhirnya akan mendorong kemampuan verbalnya,
penggunaan kata-kata untuk menyampaikan gagasannya. Terkadang istilah Peta
Konsep (Concept Map) disejajarkan dengan Peta Pikiran (Mind Map). Keduanya
memang mempunyai kesamaan dalam hal pembuatannya; keduanya menggunakan cara
kerja pembuatan peta. Sedikit perbedaan yang bisa digaris bawahi adalah bahwa
Peta Pikiran lebih cenderung dipakai untuk menyampaikan gagasan-gagasan ilmiah
yang menjadi kesepakatan umum, sementara itu, Peta Pikiran lebih bersifat
personal, yaitu untuk menggambarkan ide-ide atau segala yang ada dalam pikiran
seseorang. Peta pikiran merupakan metode yang sangan bagus untuk mencurahkan
gagasan. Langkah-langkah: a. Jelaskan tujuan pembelajaran dan sebutkan jenis
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. b. Kaitkan materi yang akan
dipelajari dengan keadaan peserta didik dan tunjukkan pentingnya mempelajari
materi sejarah ini untuk kehidupan mereka. c. Tunjukkan pentingnya cara belajar
dengan Peta Konsep dan berikan contoh-contohnya, artinya cukup tulisan setiap
gagasan yang ada dalam pikiran ke dalam papan atau kertas. Minta semua peserta
didik untuk menuliskan satu kata, konsep, gagasan, atau perasaan yang sekarang
dirasakan. Dan tanyakan diakhir pelajar kenapa mereka menuliskannya dan
diskusikan sebentar. d. Buat sebuah gambar yang melambangkan topik utama
sekaligus merupakan garis besar di tengah atau di atas kertas kalau hubungan
antar konsepnya bersifat hirarkis, seperti silsilah keturunan. Setiap kali
membuat gambar atau garis, jelaskan maksud dan hubungannya. e. Buat garis tebal
berlekuk-lekuk yang menyambung dari gambar di tengah kertas ke masing-masing
cabang untuk setiap ide utama yang ada atau sebagai subjek. Cabang utama dalam
mind map melambangkan sub topik utama. f. Beri nama pada setiap ide di atas
atau boleh juga menambahkan gambar-gambar kecil mengenai masing-masing ide
tersebut. Hal ini dilakukan untuk merangsang penggunaan kedua sisi otak. g.
Dari setiap ide yang ada, tarik garis penghubung lainnya, yang menyebar seperti
cabang-cabang pohon. Kemudian tambahkan buah pikiran ke setiap ide tadi.
Cabang-cabang tambahan ini melambangkan detail-detail yang ada. h. Buat
kelompok untuk mendiskusikan Peta Konsep yang dibuat guru dipapan tulis dan
minta salah satu dari masing-masing kelompok menjelaskan atau membaca Peta
Konsep itu dalam kelompoknya secara bergantian. Pengembangan: 1. Guru bisa
meminta siswa untuk membuat peta konsep sendiri untuk mendeskripsikan silsilah
keluarganya. Di pertemuan berikutnya, cara pembuatan konsep tersebut
didiskusikan. Materi yang didiskusikan adalah bagaimana peserta didik bisa
mengetahui silsilah keluarganya; siapa saja yang dijadikan sumbernya. Dengan
cara pembelajaran seperti ini, peserta didik tidak hanya mengetahui dan
menghafal sejarah orang lain tapi juga mereka bisa melakukan cara berpikir
sejarah untuk menuliskan silsilah sejarahnya sendiri. 2. Guru juga bisa meminta
siswa untuk membuat Peta Konsep dari beberapa materi yang dianggap dasar dan
harus mereka kuasai. 7. Role Playing (Bermain Peran) Bermain peran bisa
berbentuk memerankan dialog tokoh-tokoh dalam sejarah atau memerankan diri atau
kelompok sebagai ahli sejarah. Bentuk yang pertama bisa mengajak peserta didik
untuk menjiwai karakter atau tokoh sejarah. Dengan cara ini, siswa merasakan
dirinya sebagai aktor sejarah dan akan sangat berkesan bagi mereka.
Dialog-dialog yang dipakai diusahakan untuk sederhana dengan tanpa meninggalkan
gagasan-gagasan utamanya. Langkah-langkah: 1. Susun/siapkan skenario beberapa
hari minimal satu minggu sebelum tatap muka. 2. Tunjuk beberapa siswa untuk
mempelajari skenario dua hari sebelum kegiatan pembelajaran. 3. Bentuk kelompok
siswa yang anggotanya 5 siswa atau sesuai dengan kebutuhan. 4. Beri penjelasan
tentang kompetensi yang ingin dicapai. 5. Panggil para siswa yang sudah
ditunjuk untuk memainkan skenario yang sudah dipersiapkan. 6. Minta
masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan
mengamati skenario yang sedang diperagakan. 7. Beri kertas kepada peserta didik
sebagai audiens setelah selesai pementasan untuk membahas masalah yang
diangkat. 8. Minta masing-masing masing-masing kelompok menyampaikan hasil
kesimpulannya. 9. Berikan kesimpulan secara umum. Pengembangan: 1. Setelah
kegiatan bermain peran usai, guru bisa meminta peserta didik yang memainkan
peran untuk merefleksikan apa yang mereka alami dan rasakan saat mempersiapkan
dan memerankan tokoh sejarah tersebut. 2. Bermain peran bisa dilaksanakan untuk
kelas terbuka, terutama setelah melakukan banyak latihan dan peserta didik
meras percaya diri untuk naik ke pentas memerankan dialog-dialog dan kejadian
sejarah lainnya. 8. Active Knowledge Sharing (Aktif Berbagi Pengetahuan) Ini
adalah satu yang dapat membawa peserta didik untuk siap belajar dengan efektif
dan melibatkan unsur afektif. Metode ini dapat digunakan untuk melihat tingkat
kemampuan siswa di samping untuk membentuk kerja-sama kelompok.
Langkah-langkah: 1. Siapkan sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pelajaran yang akan diajarkan. Pertanyaan itu bisa menyangkut: a. Definisi
suatu istilah b. Pertanyaan dalam bentuk Pilihan Ganda c. Mengidentifikasi
tokoh sejarah d. Menanyakan sikap atau tindakan yang harus dilakukan e.
Melengkapi kalimat, dll. 2. Minta peserta didik untuk menjawab dengan
sebaik-baiknya. 3. Minta peserta didik untuk mencari teman yang dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang tidak diketahui. Tekankan pada mereka untuk saling
membantu. 4. Minta peserta didik untuk kembali ke tempat duduk masingmasing. 5.
Periksa jawaban siswa, klarifikasi kalau ada jawaban kurang tepat dan jawab
pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab. Pengembangan Guru bisa mengkombinasi
metode ini dengan Binggo, yaitu mengisi matrik atau kotak-kotak yang berupa
informasi yang harus diisi oleh peserta didik. Mereka yang selesai mengisi
semua kotak tersebut bilang “Bingo”! E. Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan
Dalam Penetapan Metode Yang Akan Digunakan dalam mengajar Dalam menentukan
metode pengajaran seorang guru tidak boleh gegabah dalam penetapan metode yang
akan digunakan hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Tujuan yang
hendak dicapai Guru haruslah mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak
dicapainya, supaya metode dan media pendujungnya bias digunakan secara optimal
dan maksimal. 2. Audiens (siswa) Seorang guru hendaknya memperhatikan Audiens
(siswa) terlebih dahulu sebelum menentukan metode yang akan digunakan, karna
jumlah dan karakter siswa,sangat berpengaruh pada umpan balik dan tujuan yang
diharapkan seorang guru. 3. Fasilitas Fasilitas menjadi pertimbangan yang
sangat penting dalam penetapan metode pengajaran, namun harus kita ingat
fasilitas disini tidak hanya berkutat kepada materi semata namun non materi
seperti waktu yang diberikan untuk seorang guru dalam menyampaikan materinya.
4. keunggulan dan kelemahan metode tertentu tidak ada satu metode yang dapat
dikatakan lebih baik karena metode-metode yang ada bisa bersifat tidak efektif
apabila tidak tercapainya tujuan yang diharapkan atas dasar itulah hendaknya
guru memperhatikan beberapa fakto-faktor yang telah di jelaskan di atas BAB III
PENUTUP A. Kesimpulan Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun pentingnya belajar SKI yaitu
untuk menciptakan dan membangun generasi yang meneladani perjuangan dan
pencapaian para pahlawan islam dalam membela dan menyebarkan agama islam. Dalam
pembelajaran SKI ada beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: ceramah, demonstrasi,
diskusi, tanya jawab, timeline, concept map, Role Playing (Bermain Peran),
Active Knowledge Sharing (Aktif Berbagi Pengetahuan), dan sebagainya sesuai
dengan materi apa yang ingin disampaikan ketika pelajaran SKI belangsung.
Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Penetapan Metode Yang Akan Digunakan
dalam mengajar : Tujuan yang hendak dicapai, Audiens (siswa), Fasilitas,
keunggulan dan kelemahan metode tertentu. B. Saran 1. Seorang guru hendaknya
terampil dan dapat menguasai berbagai metode pembelajaran agar peserta didik
lebih mudah memahami materi pembelajaran. 2. Seorang guru harus selalu aktif
melibatkan peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 3. Seorang
guru harus dapat memilih metode dan kreatif dalam mencoba ide baru agar proses
pembelajaran berhasil dengan baik dan tidak membosankan.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/abdul_latifm/metode-pembelajaran-tarikh-atau-ski_551b6500a33311e01fb65e7a
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/abdul_latifm/metode-pembelajaran-tarikh-atau-ski_551b6500a33311e01fb65e7a
0 komentar:
Posting Komentar